BlackBerry Passport: Sang Pembeda

4:51:00 PM Unknown 0 Comments

Di tengah euforia peluncuran iPhone 6 dan iPhone 6+ yang justru mengundang skeptisme para Apple fan boy, BlackBerry meluncurkan sebuah smartphone flagship yang lain daripada yang lain. Kembalinya BlackBerry menelurkan produk yang kembali ke habitatnya lebih menarik daripada mencermati bagaimana Apple makin hari makin mengecewakan penggemarnya pascameninggalnya Steve Jobs.

Bagaimanapun, memerhatikan kehadiran BlackBerry Passport mau tak mau langsung tertuju bentuk fisiknya yang unik. Mengambil paspor sebagai inspirasi, ponsel berkekuatan RAM 3GB, ini setidaknya lebih nyaman dimasukan dalam kantong daripada kecenderungan smartphone jaman sekarang. Tengok saja iPhone yang rela menjilat ludah mendiang Steve Jobs demi memuaskan pecinta layar lebar pada smartphone.

Mengandalkan kekuatan naturalnya, keyboard, BlackBerry ingin kembali merebut para pebisnis yang selama beberapa tahun terakhir lebih bangga menenteng iPhone atau Samsung. Harus diakui, meski secara gengsi iPhone dan Samsung telah menumbangkan BlackBerry, namun masalah kenyamanan mengetik dengan smartphone pabrikan asal Kanada ini masih yang paling handal. 

Pengalaman penulis sendiri mengobrol dalam berbagai aplikasi pesan mulai dari Line, WA, hingga BBM, menunjukkan bahwa pengguna layar sentuh lebih mudah mengalami typo. Alhasil, typo seolah menjadi "fitur khusus" dari berbagai smartphone layar sentuh. Hal ini berbanding terbalik dengan mereka yang masih setia dengan keyboard. Kendala typo dan auto dial lebih jarang ditemui.

Keunggulan desain yang berbeda memberikan BlackBerry sebuah kesan yang langsung terasa BlackBerry-nya. Saat ini, terutama dengan makin mudahnya ditemui aksesoris smartphone, sangat sulit membedakan sebuah merek. Bahkan, para user iPhone sampai-sampai harus meletakkan smartphone mereka secara terbalik agar bisa dikenali. 

Hal yang baru yang patut diapresiasi adalah pemakaian keyboard tiga baris yang persis meniru keyboard komputer. Meski tentu saja para pemakainya harus beradaptasi, namun inovasi dari BlackBerry patut diapresiasi. Dengan memangkas satu bar keyboard, memungkinkan layar handphone lebih luas. Satu lagi, layar persegi yang diadopsi oleh BlackBerry membuat view lebih lebar.

Jadi, seperti apakah kans BlackBerry ke depan? Kita tunggu saja bagaimana performa smartphone yang lain daripada smartphone pada umumnya ini. Sebab, banyak yang menentukan suksesnya sebuah smartphone di pasaran terutama kemampuannya dalam mengeksekusi aplikasi. Sudah pasti, dukungan developer dalam menyuplai aplikasi sangat penting.

 


0 comments:

Welcome October!

8:29:00 AM Unknown 0 Comments

Oktober sudah tiba kawan, dan beberapa momen spesial menunggu untuk ditaklukkan. Bulan kesepuluh kali sudah dibuka oleh riuhnya pelantikan anggota DPR yang berlanjut dengan adu urat dalam pemilihan paket pemimpin DPR. 

Siapapun yang menang, kembali kita ucapkan selamat. Tak peduli apakah mereka dulu satu paham atau tidak, menjadi pemimpin sekumpulan "anak TK" di Senayan sana bukanlah tugas yang menyenangkan. Semoga saja, dan semoga saja, kata-kata sakti mereka yang selalu mengatasnamakan rakyat kali ini benar-benar terjadi.

Tak berselang lama, Idul Adha akan kita jelang. Meski kembali terbagi jadi dua kali, namun hikmad-nya tetap terasa bukan? Yang penting, pesta daging benar-benar dirasakan semua kaum tak peduli ia miskin atau cuma mengaku miskin. Tentu saja, lebih baik jadi pihak yang menyembelih hewan kurban daripada sekedar penerima. Syaratnya mudah saja, mampu!

Yang paling penting dari perayaan Idul Adha adalah makin kuatnya kita berpegang teguh pada agama. Kenapa ini penting? Agar agama tidak diklaim oleh sekelompok orang yang merasa paling agamis. Sebab jika sudah diklaim, maka susah sekali meluruskan jika suatu saat terjadi pembengkokkan.

Yang tak kalah penting adalah datangnya tahun baru Hijriyah. Semanagat berhijrah dari yang baik menuju yang lebih baik tentu wajib dikumandangkan. Apalagi, beberapa hari sebelumnya, pelantikan Presiden Republik Indonesia yang ketujuh akan dilaksanakan. Kembali, mari ucapkan selamat kepada pemenang dan semoga saja menjadi presiden yang amanah.

Saya berani taruhan, meski semua orang pernah mencita-citakan menjadi presiden, namun pekerjaan satu ini bukanlah pekerjaan yang baik untuk kesehatan. Tengok saja mantan-mantan presiden negara ini. 

Lalu apa yang aka kita lakukan di Oktober kali ini? Yang penting jangan gampang diombang-ambing saja sudah cukup. Tetaplah berpijak pada diri sendiri, sebab hanya kita sendirilah yang peduli pada kita dan keluarga. Jangan pernah gantungkan nasib kepada mereka yang berteriak lantang merekalah pemilik negeri, apalagi pemilik kebenaran.

Jangan terus terlarut dalam haru-biru perebutan kekuasaan. Sebab bisa membuat kita lupa akan kenyataan. Parahnya, bisa membuat lupa kepada keluarga. Selamat menaklukkan Oktober!!!




0 comments: