Kisruh Rossi dan Marquez adalah Settingan?

11:09:00 AM Unknown 0 Comments



Setelah Lorenzo resmi mengklaim titel juara MotoGP 2015, tuduhan konspirasi antara dirinya dan Marquez makin mencuat. Apalagi, Marqeuz yang punya julukan Baby Alien ini terkesan enggan melakukan over taking pada Lorenzo sepanjang balapan terakhir di Ricardo Tomo, Valencia. 

Lihat saja betapa gemasnya komentator di TV yang heran kenapa pembalap yang kemunculannya mampu mengubah aturan di MotoGP - di mana pendatang baru bisa langsung memakai motor pabrikan padahal sebelumnya tidak - ini tak membalap segahar seperti biasanya. Padahal, catatan statistik menunjukkan bahwa ia memiliki kecepatan motor yang lebih cepat sekitar 1km/jam dibanding Si Hiu, Lorenzo.

Maka perdebatan makin marak dengan tuduhan Rossi yang menggambarkan Marquez laiknya pengawal bagi Lorenzo. Meski sempat mengganas di tiga lap terakhir, itupun hanya untuk mengamankan podium kedua dari Pedrosa, bukan untuk mendahului Lorenzo. Bahkan Rossi sampai memboikot anugerah MotoGP, sesuatu yang sangat disayangkan tentunya.

Hanya Sandiwara Belaka? 


Saya sendiri sempat ikut menyayangkan aneka kegaduhan MotoGP ini karena memang berharap Rossi bisa merengkuh juara ke-10 kalinya. Namun, dipikir-pikir hal ini sepertinya adalah sebuah drama yang sengaja dibuat agar penggemar MotoGP kian penasaran atau tak lari. 

Kita ingat bagaimana nasib Formula 1 tanpa Michael Schumaher yang sepi penonton? Hal tersebut pasti tidak diinginkan pihak penyelenggara MotoGP pascapensiunnya Rossi. Maka, untuk menghalangi pensiun atau membuat penasaran penggemar, drama ini harus dibuat. Setidaknya hingga semua atau sebagian penggemar mendapat jagoan baru selain Rossi. 

Jika The Doctor berhasil merengkuh gelar kesepuluhnya, apa yang kemungkinan akan terjadi adalah pensiun. Pensiun dalam kondisi puncak ketenaran sekaligus mengukuhkan diri sebagai legenda tentu sebuah pencapaian yang sangat manis. Pensiunnya rider Italia ini tentu saja bukan kabar baik bagi penyelenggara Moto GP bukan? Apalagi kharismanya belum ada yang menyamai, meski Lorenzo merasa bahwa di musim ini ia melebihi Rossi dalam segala hal. 

Maka, dijegallah ia dari perburuan gelar dengan "mengasingkannya" di balapan Valencia kemarin. Hukuman yang diberikan konon disebabkan oleh gerakan sengaja kaki Rossi untuk menjatuhkan Marquez sebagaimana digembor-gemborkan pihak Honda. Kesengajaan itu juga disambar dengan cepat oleh Lorenzo dan Pedrosa yang menganggap Rossi akan ditinggalkan fans akibat perbuatannya, meski terbukti bahwa tindakan fans malah kebalikannya. 

Drama ini adalah tes dari pihak MotoGP akan seberapa kuat pengaruh Rossi dalam kompetisi ini. Sayangnya pengaruhnya teramat kuat sehingga hal tersebut bisa dibilang blunder namun sangat menguntungkan. Blunder karena ternyata Marquez yang dianggap sebagai penerus kelegendaan Rossi justru kehilangan banyak penggemar, setidaknya di Indonesia yang jago nyinyir. Lihat saja aneka hujatan yang didapat rider Spanyol ini di fan page-nya. Menguntungkan karena selanjutnya pecinta olahraga ini akan memberikan perhatian penuh pada kompetisi ini tahun depan. 

Tentu saja ini adalah analisis yang dilakukan oleh amatir. Saya sendiri menganggap hal ini adalah aneh mengingat The Doctor dikenal sebagai pembalap dewasa. Konfliknya dengan Marquez memang mampu memantik emosi yang lebih tinggi dibandingkan jika ia berkonflik dengan pembalap lain bahkan dengan Lorenzo sekalipun. Mengingat hubungan mereka yang begitu baik selama ini, agak aneh jika mereka bermusuhan dengan sangat sengit saat ini. 

Jadi, apakah konflik ini benar-benar alamiah karena ketatnya kompetisi ataukah rancangan? Kita tunggu saja tahun depan akan seperti apa olahraga balap motor prototipe ini.




0 comments: