Kado Awal Tahun itu Pemecatan Benitez dan Turunnya Harga BBM

5:00:00 PM Unknown 1 Comments

Bagi penggemar Real Madrid, hal yang paling indah adalah mengalahkan Barcelona. Sayangnya, duel terakhir tim kesayangan mereka dengan Barca berujung pada pembantaian 4-0 di kandang sendiri. Derita mana yang mampu didustakan jika penggemar El Real mendapati kenyataan tersebut?

Maka, jangan sangka para penggemar di seluruh dunia diam mengetahui hal tersebut. Jauh di dasar lubuk hati mereka, Benitez si biang kerok itu harus lengser. Bagaimana tidak, setelah jumawa mendapatkan gelar Liga Champions kesepuluh malah kesebelasan kesayangan mereka hampir selalu babak belur di tangan Los Cules. Maka, siapa yang bersalah selain pelatih?

Beruntung, Perez - bukan suaminya Julia tentu saja, juga punya pemikiran yang sama. Membangun Los Galacticos Jilid II bukan hal mudah. Namun Benitez seenaknya saja membuat kesebelasan kesayangan Jenderal Franco ini bak ayam sayur yang tumpul dalam serangan. Rekor pencetak gol dalam setahun hasil kerja keras Anceloti dan Trio BBC luruh sudah disalip Trio MSN tahun ini. Mungkin karena sukses di Napoli - yang sebenarnya gak sukses-sukses amat - membuat Benitez pede menerapkan taktik bertahan.

Maka, bergembiralah seluruh penggemar Real Madrid di seluruh jagat raya begitu mendengar Rafael Benitez dipecat. Bagaimana tidak gembira, pelatih ini punya kinerja mirip PSSI. Dua kali timnya dianulir dari kompetisi Copa Del Rey hanya karena ketidaktelitian membaca berkas. Benar-benar mirip PSSI bukan?

Kado awal tahun tak berhenti di situ, tahun 2016 ini dibuka dengan penurunan harga BBM, tarif dasar listrik kelas tertentu, dan gas. Sebuah kado yang seharusnya mampu membuat sebagian besar rakyat menyunggingkan senyum lega. Sayangnya, hal ini sepertinya tidak akan berpengaruh banyak bagi para jomblo dan kaum duafa lainnya di negeri ini.

Berlawanan dengan hebohnya para pedagang dan pemilik angkutan transportasi saat harga dinaikkan, penurunan harga BBM membuat mereka bergeming. Jika menaikkan harga selalu dilakukan dengan alsan harga BBM naik, maka belum pernah ada cerita pedagang dan sopir angkutan menurunkan harga dan ongkos seiring penurunan harga BBM.

Jadi, meski harga BBM, listrik, dan gas turun, kaum jomblo akan tetap merana karena belum tentu biaya mentraktir gebetan akan menurun. Bagi masyarakat kismin seperti saya pun, makan-makan di restoran masih belum terjangkau karena penurunan harga BBM, listrik, dan gas belum akan ditiru para pengelola rumah makan.

Ya ... nasib.

1 comments: