Inilah Efek Buruk Facebook dan Twitter untuk Anak-anak

9:36:00 AM Unknown 3 Comments


Apa yang dilakukan anak-anak usia sekolah dasar hingga SMA setelah bangun tidur saat ini? Mayoritas dari mereka akan mengecek handphone kemudian mengetahui bagaimanakan status terbaru di sosial media mereka.  Meski Facebook, misalnya, mengharuskan pemiliknya berusia 13 tahun ke atas, namun tetap saja pemilik akun sosial media berusia belia merajalela.

Fenomena memprihatinkan ini  mirirp dengan hilir mudiknya anak-anak SD dan SMP yang mengemudikan kendaraan roda dua di jalanan. Padahal jelas bahwa mereka yang masih belia diharamkan mengemudikan kendaraan bermotor. Pada orang tua yang tadinya bangga anak-anak mereka yang masih unyu-unyu mampu naik sepeda motor sendiri kemudian akan menangis dan menyesali diri begitu hal buruk terjadi. Dalam hal sosial media, hal serupa biasanya juga menimpa.

Agar orang tua makin waspada akan efek tidak baik dari sosial media kepada anak-anak, berikut beberapa hal buruk yang bisa menimpa wajah-wajah belia ketika sudah kecanduan sosial media menurut seorang ahli ilmu saraf dari Universitas Oxford. 

Membuat anak berpikir sempit
Jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter bisa membuat seseorang kehilangan nalar dalam menilai sesuatu untuk jangka panjang. Artinya, jejaring sosial membuat anak-anak berpikir pendek saat menggunakan Facebook dan sejenisnya. Maka, jangan heran jika melihat anak-anak seenaknya posting dan komentar di jejaring sosial media.

Susah memahami pelajaran dan sulit berkomunikasi
Pengaruh buruk lain yang sering menimpa anak-anak pemilik jejaring sosial adalah kian susah memahami pelajaran di sekolah. Hal ini karena anak-anak kehilangan seni berkomunikasi dalam kehidupan nyata. Ketika komunikasi dilakukan melalui layar gadget, maka hal tersebut cenderung satu arah dan tmenghilangkan perangkat komunikasi penting seperti bahasa tubuh, nada suara, dan ekspresi lawan bicara.

Egois dan minim empati
Anak-anak yang sudah sejak dini memiliki akun jejaring sosial adalah kecenderungan mereka menjadi egois dan susah berempati. Hal ini terjadi karena di sosial media semua fasilitas sudah disediakan dan cenderung memberikan privasi berlebih pada pemakainya. Jangan heran jika anak-anak pemilik akun sosial media menganggap bahwa apa yang mereka lakukan di sosial media tidak melukai orang lain. Sebab secara teknis, sosial media memang membuat seseorang memiliki dunia sendiri.

 Suka mencari sensasi
Hal buruk lain yang disuguhkan kepada anak-anak belia pemilik akun sosial media adalah sensasi alias mencari perhatian berlebihan. Jadi jangan heran bila menemukan anak-anak memposting hal-hal yang di laur batas kewajaran karena tujuan mereka memang untuk mendapatkan sesnasi atau perhatian berlebih dari yang membaca postingan mereka.

      Menyebabkan depresi dan mudah iri
Pernah melihat anak-anak kecil pemilik akun sosial media memaki sahabatnya hanya karena sang sahabat mendapat pacar? Atau pernah melihat postingan mereka berupa curhatan sambil memaki mantan kekasih atau orang tua? Jangan heran melihat tersebut karena Facebook dan jejaring sosial lainnya memang membuat anak-anak rentan melakukannya. Hal ini didukung oleh sebuah riset yang mengatakan bahwa anak-anak dan remaja yang menghabiskan banyak waktunya untuk bermain  Facebook cenderung murung dan mudah marah. 

Salah satu efek negatif lain dari Facebook yang bisa menimpa penggunanya baik anak-anak maupun kaum dewasa adalah terjadinya cyber bullying. Bullying atau penghinaan, penindasan, kekerasan, dan intimidasi yang bersifat maya memang marak belakangan ini dan bisa menimpa siapa saja. Nah sesudah mengetahui aneka efek buruk tersebut, masihkah orang tua mau membebaskan anak-anak usia SD dan SMP memiliki akun sosial media.

3 comments:

Serial Silat China yang Membuat Generasi 90 Gehol Bolos Ngaji

9:22:00 AM Unknown 2 Comments


Sekitar tahun 90-an, listrik masuk ke Gehol dan menerangi hampir semua warga. Tak berselang lama dari masuknya listrik, hadir pula sebuah benda yang mengubah perilaku sosial warga Gehol untuk selamanya. Benda tersebut biasa kita sebut dengan parabola, sebuah benda yang mampu menghadirkan hiburan dengan jangkauan lebih luas dan grafis yang lebih bagus.

Pemilik parabola yang mampu meluluh-lantakan tatanan perilaku sosial warga masa itu terletak di ujung barat kampungku. Dari Beliaulah kemudian sambungan parabola didistribusikan kepada setiap pemilik televisi yang berminat. Karena para pemilik televisi waktu itu bisa di hitung dengan jari, maka jangan heran jika kumpulan bocah-bocah penggemar tontonan berlokasi di titik-titik tertentu saja. 

Pada saat bersamaan, saya dan teman-teman mengaji di sebuah pesantren beraliran Muhammadiyah. Pesantren baru ini lumayan menyedot antusias warga yang hendak memperdalam ilmu. Sayangnya, saya dan kawan-kawan sering tergoda untuk meninggalkan pengajian selepas maghrib demi menonton beberapa serial silat asal negeri China. 

Beberapa serial yang sering membuat saya dan kawan-kawan gelisah saat mendengarkan pengajar bisa di lihat di bawah ini:

1. Drunker First
Tak terlalu ingat dengan detail serial ini. Yang jelas aku teringat dengan Wong Wo Ge sang jagoan dan Sin Yin yang merupakan kekasih jagoan kita tersebut. Jurus-jurus dari serial ini merupakan salah satu yang wajinb kami praktikkan saat bermain sisilatan di sekolah. Terutama sekali jurus andalan dari Wong Wo Ge, jurus mabuk. Silakan dengan lagu pembuka dari serial yang mengharu-biru benak anak-anak Gehol generasi 90-an ini. 

2. Pendekar Ulat Sutra
Sama dengan serial silat di atas, saya sudah tidak ingat detail dari serial dengan tokoh utama Sau Che ini. Yang pasti, setelah dikurung dalam kepompong, kehebatannya mampu menggetarkan jagad persilatan di Negeri Tirai Bambu sana. Berikut cuplikan dari serial yang juga membuat majelis pengajian kami kian menipis.
 
3. Siluman Ular Putih
Serial yang ini bahkan saya tidak tahu siapa saja yang menajdi jagoan. Hanya saja, serial ini merupakan tontonan wajib anak-anak generasi 90-an di Gehol saat itu.


4. Kung  Fu Master
Adalah Hun Hai Kun - entah benar atau tidak namanya - yang merupakan tokoh utama dari serial ini. Ini merupakan kesempatan pertama melihat Donnie Yen berakting dan sejak itulah saya menyukainya. Beberapa film terbarunya seperti IP Man dari 1 hingga 3 sudah saya tonton.

5. Kera Sakti 
Serial yang terakhir ini tentu saja jangan ditanya bagaimana sihirnya bagi anak-anak Gehol generasi 90-an. Sun Go Kong yang sakti namun urakan merupakan idaman setiap lelaki saat itu, tentu saja minus bulu-bulu di sekujur tubuh tentunya. Perjalanan mereka ke Barat untuk mencari kitab suci sambil sesekali dihadang rintangan merupakan cerita yang selalu menajdi diskusi di kelas, bahkan hingga saya SMP.

6. Hakim Bao
Satu lagi serial yang membuat saya dan teman-teman sering berharap ngaji diliburkan adalah Hakim Bao. Cerita tentang hakim yang adil dan tegas disertai investigasi yang dilakukan membuat saya terpesona.

Sadar atau tidak, beberapa serial silat dari China yang memenuhi benak saya dan teman-teman sepermainan telah mengubah kehidupan kami baik positif maupun negatif. Yang pasti, kenangan tersebut tentu saja indah dan seandainya waktu bisa diputar, ingin rasanya kembali ke masa itu. 
 

2 comments:

Kasinoman: Budaya Leluhur Gehol yang Diadopsi Wedding Organizer

9:27:00 AM Unknown 2 Comments


Masyarakat Gehol adalah masyarakat komunal yang mementingkan kebersamaan - setidaknya dahulu. Dalam membangun infrastruktur baik publik maupun pribadi, maka kajak, liliuran, dan kerid yang dijadikan instumen. Sementara saat berbagi kebahagiaan baik saat menikahkan maupun mengkhitankan, maka kasinomanlah yang dijadikan ajang berbagi tugas.

Menurut laman Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi Jawa Barat, kasinoman berasal dari kata sinom. Kata sinom sendiri memiliki makna daun asam muda. Makna daun asam muda ini kemudian diperluas menjadi sekelompok anak muda yang dinamis dan kreatif. Dengan kata lain, kasinoman merupakan sekumpulan anak muda yang dinamis dan kreatif dalam menyukseskan penduduk yang sedang melaksanakan pernikahan atau khitanan.

Para pemuda dijadikan pilihan menjadi pasukan kasinoman masuk akal karena tenaga mereka masih kuat untuk mengelola manajemen tuan hajat yang bisa berjalan 24 jam selama 3 hari berturut-turut. Para pemuda yang menjadi punggawa kasinoman inilah yang bertanggung jawab menjaga harkat dan martabat tuan hajat di mata khalayak. Jika kinerja para pelaku kasinoman melenceng dari norma-norma umum yang berlaku di masyarakat Gehol, maka nama baik tuan hajat terkadang menjadi gunjingan hingga beberapa generasi.

Para pemuda yang menjadi ujung tombak kasinoman tetap dipimpin oleh orang-orang tua yang bertanggung jawab di bidang masing-masing berdasarkan pengalaman mereka. Jika para pemuda kasinoman memegang hal-hal remeh seperti menyediakan air, menyambut tamu, menghidangkan makanan, dan berjaga hingga malam, maka para pemimpin kasinoman memiliki tanggung jawab berat. Mereka akan dibagi menjadi beberapa ketua yang mengepalai bidang-bidang vital seperti ketersediaan daging, makanan, dan tata-tertib acara. Di atas semuanya, ketua kasinoman menjadi tokoh sentral dalam menyukseskan hajatan.

Beda Kasinoman dengan Wedding Organizer
Jangan berharap bahwa para punggawa kasinoman mulai dari yang muda hingga yang tua dan bahkan ketuanya santai saat menjalankan tugas mereka. Jika tuan hajat merupakan tokoh desa atau pejabat penting dengan sekumpulan saudara-saudara yang juga sok penting, beban mereka akan berkali-kali lipat. Selain menyukseskan acara hajatan, menjaga martabat mereka yang merasa penting tentu sangat susah dilakukan. Apalagi jika para keroco yang merasa menjadi raja ikut-ikutan mengatur meski ucapannya hanyalah angin lalu balaka.

Pun jika ada punggawa kasinoman yang bekerja di bawah standar, maka tuan hajat tidaklah bisa bebas menuntut mereka untuk meningkatkan kinerja. Jika wedding organizer atau event organizer bisa dikomplain dengan bebas - termasuk dimaki - saat pekerjaan mereka tidak memuaskan maka para punggawa kasinoman tidak bisa diperlakukan serupa. Bagaimanapun, kasinoman bersifat sukarela dan tidak ada paksaan karena selain tetangga, sebagian besar pelakunya adalah saudara atau teman dekat tuan hajat. Sekali saja para pelaku kasinoman dan tuan hajat berselisih, hal tersebut bisa mengguncang jagat pergosipan di Gehol. 

Meski bersifat sukarela, banyak para punggawa kasinoman yang memiliki dedikasi luar biasa tinggi dan loyal. Mereka akan dengan semangat tanpa lelah mau memroses daging mulai dari mentah hingga siap dimasak oleh para juru masak. Para punggawa kasinoman juga akan dengan rela menunggu tamu-tamu tuan hajat menyantap segala hidangan yang ada sambil menahan lapar. Bagi mereka, kesuksesan melayani tamu merupakan kebahagiaan tersendiri. Sayang, hal ini tidak terjadi dalam birokrasi kita. Ibarat perang, pelaku kasinoman adalah pemasok logistik. Bisa dibayangkan jika sekali saja mereka lupa memasok untuk tamu bukan? 

Kasinoman sendiri bisa dijadikan parameter seberapa baik dan berarti tuan hajat di mata masyarakat. Makin banyak pelaku kasinoman, maka semakin baik dan terpandanglah ia. Jika ia seorang yang baik, maka biasanya itu akan terlihat dari minimnya keluhan para pelaku kasinoman. Namun jika tuan hajat merupakan orang terpandang, maka banyaknya pelaku kasinoman merupakan representasi dari banyaknya kaum yang hendak berbuat jasa pada yang bersangkutan.

Lalu apa yang diberikan tuan hajat kepada para pelaku kasinoman? Hanya terima kasih dan bingkisan sisa-sisa hajatan yang kebanyakan berupa makanan. Bisa juga berupa baju seragam kasinoman dengan kualitas yang lumayan untuk ukuran orang kampung. Tentu saja seiring makin tersiarnya informasi melalui televisi maka kualitasnya makin lama makin baik. 

Semoga saja, kasinoman tidak lantas menghilang karena gengsi dan munculnya WO di kampungku. Karena meski bergengsi, penggunaan wedding organizer sejatinya mencerminkan betapa sudah individualisnya masyarakat kita. WO adalah cerminan pecinta falsafah Adam Smith dalam menjalani kehidupan.


Adapun Kasinoman asal kata Sinom yaitu daun asam muda yang diartikan sekelompok muda-mudi yang dinamis dan kreatif. - See more at: http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=437&lang=id#sthash.1buUzHmG.dpuf
Adapun Kasinoman asal kata Sinom yaitu daun asam muda yang diartikan sekelompok muda-mudi yang dinamis dan kreatif. - See more at: http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=437&lang=id#sthash.1buUzHmG.dpuf
Adapun Kasinoman asal kata Sinom yaitu daun asam muda yang diartikan sekelompok muda-mudi yang dinamis dan kreatif. - See more at: http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=437&lang=id#sthash.1buUzHmG.dpuf
Adapun Kasinoman asal kata Sinom yaitu daun asam muda yang diartikan sekelompok muda-mudi yang dinamis dan kreatif. - See more at: http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=437&lang=id#sthash.1buUzHmG.dpuf

2 comments:

Jualan Bawang Brebes Online Bisa Dilakukan di Website Limakilo

9:23:00 AM Unknown 0 Comments

Bawang Brebes merupakan salah satu komoditas nasional yang tak tergantikan. Meski impor dari China dan negara lain melimpah, aroma khas bawang Brebes yang konon dibawa oleh angin dari Gunung Kumbang menjadi sebabnya. Sayangnya, sistem pertanian yang masih tradisional dan distribusi yang panjang menjadikan bawang Brebes mengesalkan, mudah di petani namun mahal di konsumen.
Jika masalah serupa bisa diakali dengan munculnya berbagai macam situs jual beli online, maka persoalan pada petani bawang dan para petani komoditas lainnya tidaklah sesederhana itu. Hasil pertanian yang tidak tahan lama ditengarai menjadi penyebabnya. Sepatu misalnya, akan kuat selama beberapa tahun sehingga meski tidak laku para pembeli tak mengalami kerugian secara langsung, hanya perputaran uang yang tersendat. Sementara bawang dan mayoritas komoditas pertanian hanya tahan beberapa minggu hingga bulan. Penyimpanan dengan teknik modern memungkinkan bisa tahan lama namun membutuhkan investasi yang tak sedikit tentunya.

Di tengah kegalauan tersebut, hadir Limakilo.id yang mencoba memecahkan masalah petani yang pada dasarnya tidak ikut menikmati mahalnya harga komoditas mereka. Situs ini mencoba memutus rantai distribusi yang dianggap oleh berbagai pihak menjadi biang kerok jomplangnya penghasilan petani meski harga komoditas mereka melambung tinggi. 

Yang menggembirakan, bawang Brebes yang beberapa tahun ini limbung digempur produk impor dijadikan percontohan oleh tim Limakilo.id. Alasan mereka sederhana sebagaimana mereka ungkapkan di blog mereka, yaitu  karena demand bawang merupakan yang ketiga terbesar di Indonesia setelah beras dan gula sedangkan harga bawang di tanah air sering mengalami fluktuasi karena tidak adanya pemetaan rantai distribusi bawang yang panjang.


Kendala yang muncul tentu saja di permodalan. Lihat saja pernyataan Limakilo.id yang bisa didapatkan di samping komoditas yang dijual. Mereka menyatakan bahwa model penjualan Limakilo.id adalah melakukan pembelian kolektif kepada petani secara langsungsehingga petani dapat langsung mengirim dalam skala besar kepada pembeli di kota. Mereka akan membeli secara berkala dari petani (1 sampai 2 minggu sekali bergantung dengan jumlah pesanan) Dengan cara ini harga yang mereka tawarkan pasti lebih murah karena memotong rantai distribusi, dan memungkinkan harga yang semakin murah jika pemesanan yang dilakukan semakin banyak. Misalnya saja, bawang Brebes produksi petani bernama Pak Samsul tersebut baru laku sekitar 10 kg. Di sana terdapat keterangan bahwa dibutuhkan 90 kg lagi agar order target terpenuhi.  



Meski berawal dari bawang merah Brebes, tim Limakilo.id berjanji tidak membatasi produk pertanian yang mereka jual. Saat ini selain bawang merah dan cabe merah, beberapa produk pertanian baik yang organik maupun produk olahan dijual di sana. Tentu saja, dengan harga yang tidak mencekik sekaligus memberikan petani harga yang lebih baik daripada yang disodorkan para tengkulak.


Semoga saja situs penjualan komoditas petani ini mendapat respon bagus dari pasar dan investor. Dengan demikian, tujuan mulia dari Limakilo.id untuk menyejahterakan petani bisa terwujud.

0 comments:

Nasib Suram Blackberry yang Ditinggalkan Facebook dan Whatsapp

10:58:00 AM Unknown 2 Comments

John Chen
Kabar buruk tak henti-hentinya menimpa BlakcBerry. Penurunan angka pemakai handset dengan platform ini kian memprihatinkan. Tahun 2015 misalnya, pengguna handset yang kini ditukangi oleh John Chen ini menurun 5 juta dalam waktu sebulan

Jika dibandingkan dengan pemakai platform lain seperti Android, iOS, dan Windows Phone, handset yang sempat menjadi parameter kaum beruit ini juga menyedihkan. Menurut laporan IDC, penetrasi handset yang diproduksi perusahaan asal Kanada ini hanya menguasai 0,3 persen pasar. Angka ini merupakan laporan pada quartal kedua tahun 2015 dan kian menciut dari tahun-tahun sebelumnya. 

Angka tersebut sepertinya akan tergerus kian parah seiring dengan pemberitahuan bahwa raksasa sosial media dan pengiriman pesa yang kebetulan bersaudara akan meninggalkan BlackBerry. Facebook yang angka penggunanya sudah milyaran dan WhatsApp yang juga memiliki pengguna ratusan juta itu akan meninggalkan BlackBerry. Jika Facebook sudah melakukannya mulai April 2016, maka WhatsApp memberi tenggang hingga akhir tahun ini.

John Chen sebagai kapten tentu tidak tinggal diam. Dia menyerukan kepada para pecinta handset yang konon memiliki tingkat keamanan paling tinggi ini untuk mengampanyekan agar Facebook dan WhatsApp bertahan. Sayangnya, kampanye yang digaungkan seolah terasa sunyi bahkan di sosial media sekalipun. Lihat saja berapa perolehan retweet dan love pada cuitan akun John Chen dan akun BlackBerry.




Jika dilihat dari tweet kampenye menahan Facebook dan WhatsApp untuk bertahan tersebut, maka sudah jelas bahwa keputusan kedua aplikasi milik Mark Zuckerberg tersebut benar adanya. Bayangkan saja, kampanye hanya dicuit ulang dalam jumlah ratusan. Hal ini tentu sangat miris mengingat nama besar BlackBerry beberapa tahun lalu.

Keruntuhan BlackBerry hampir mirip dengan yang terjadi pada perusahaan sejenis, Nokia. Mereka dahulu merupakan merek yang wajib dimiliki untuk menaikkan gengsi apalagi untuk seri-seri tertentu. Namun, dunia senantiasa berputar hingga akhirnya kedua perusahaan tersebut pun kini mendekati masa-masa senja. Nama-nama keren tersebut kian senyap di tengah gemuruh inovasi dari perusahaan saingan.

Maka berkaca dari Nokia dan BlakcBerry, masihkah kita malas berinovasi.

2 comments:

Rangkuman Peristiwa Kala Twitter Berusia 10 Tahun

9:19:00 AM Unknown 0 Comments



Menginjak usia Twitter yang kesepuluh, para pemilik akun di situs milik Jack Dorsey ini disuguhi video yang menggambarkan bagaimana perjalanan mereka. Dalam video tersebut tergambar bagaimana perjalanan sosial media dengan ciri khas hanya memuat 140 karakter ini.



Di dalam video berdurasi tiga setengah menit tersebut kita bisa melihat bagaimana perkembangan dunia melalui kicauan orang-orang. Kicauan-kicauan tersebut berisikan momen-momen penting selama Twitter mengarungi dunia sosial media satu dekade ini. Kita bisa melihat bagaimana peran situs mikro blogging berlambang burung ini mulai dari Revolusi Arab atau biasa kita sebut Arab Spring Revolution hingga kemenangan Oscar seorang Leonardo DiCaprio. Tak lupa pula ada Malala hingga perayaan pengesahan pernikahan sesama jenis di sana.

Dengan karakteristiknya yang unik - hanya menampilkan 140 kata - situs ini bisa disebut sebagai barometer perkembangan dunia. Banyak sekali tokoh-tokoh dunia yang memiliki akun sosial media ini. Mulai dari kaum-kaum yang memang selebritis di dunia nyata hingga mereka yang mentasbihkan diri selebritis di dunia maya - alias jagoan di internet saja. 

Sejatinya, perkembangan sosial media ini tidak terlalu mulus mengingat saat itu Facebook sudah mejadi fenomena. Namun berkat keteguhannya memlihara keunikan, perlahan jejaring sosial ini mampu menjadi saingan serius dari situs sosial media asuhan Mark Zuckerberg. Kini, Twitter bisa dibilang sebagai jejaring sosial nomor dua yang paling berpengaruh setelah Facebook. Meski kalau mau jujur, ada beberapa karakteristik yang berbeda dari keduanya baik konstituen maupun jenis postingan.

Perkembangan yang tidak sebentar ini juga bisa dilihat dari bagaimana perkembangan logo mereka. Dari gambar di bawah ini, kita bisa melihat evolusi dari burung yang dijadikan logo. Kini, siapapun yang melihat burung kecil berwarna biru sedang terbang tersebut sudah pasti akan mengasosiasikannya dengan Twitter. 

Evolusi Logo Twitter

Di Indonesia sendiri, Twitter bisa jadi merupakan barometer perkembangan perpolitikan dan gerakan sosial. Hingga kini, tidak ada kampanye seefektif Twitter dan Facebook untuk negara tercinta ini. Sayangnya, kedua media sosial tersebut bisa juga dijadikan penanda betapa cupetnya pikiran sebagian warga negara yang baru-baru ini disambangi gerhana matahari total ini. Melihat banyaknya berita hoax yang diyakini oleh para pemilik akun sosial media, membuat kita harus berpikir betapa rentan masyarakat kita dihadapkan dengan kepentingan politik.

Padahal, berdirinya sosial media merupakan bentuk perlawanan terhadap situs-situs mainstream yang sering mengumbar berita terpercaya meski yang diberitakan merupakan kebohongan belaka. Sayangnya, ketika sosial media kian berkelindan dalam pusaran orang-orang yang tak bertanggung jawab, harapan menemukan fakta yang disembunyikan oleh situs berita mainstream kian menguap. Ternyata, saat kepentingan meraja tak ada satupun yang bisa dipercaya.


Semoga, dengan semakin tuanya usia situs-situs jejaring sosial, makin mudah juga membedakan mana yang hoax dan mana berita yang terpercaya.

0 comments:

Lihat Kemudahan Mengelola Akun dengan Fasilitas Twitter Analytic

11:15:00 AM Unknown 0 Comments

Tampilan Akun Twitter


Bagi sebuah brand atau buzzer, statistik akun Twitter yang dimiliki tentu sangat membantu untuk menyusun strategi. Berdasarkan data statistik tersebut, sebuah akun dapat mengetahui sejauh mana kicauan mereka memberikan impresi kepada para followernya. 

Saya sendiri bukanlah akun buzzer karena siapalah saya sampai harus dibayar segala untuk sekedar berkicau di Twitter. Hanya saja, saya selalu penasaran saat masuk ke akun Twitter saya dan disuguhkan data statistik mengenai akun saya yang selalu hadir di sisi kanan atas sebagaimana gambar di atas.

Bermodalkan rasa penasaran tersebut, akhirnya saya mengeklik tombol "view your top Tweet". Saya penasaran tweet seperti apa yang benar-benar disukai oleh teman-teman saya di Twitter. Hasilnya lumayan lengkap dan unik. Pertama kali yang disuguhkan adalah kolom data tentang kicauan saya yang mendapatkan impresi bagus. Data tersebut terbentang hingga 28 hari terakhir dan bisa dimodifikasi waktunya di kolom tanggal dan bulan. 

Kolom Top Tweet dan Penampakan Impresi Akun dalam Sebulan
Kolom ini kemudian bisa diperinci lagi dengan melihat data-data di samping kanan yang menampilkan "engagements". Di sini, kita bisa melihat berapa banyak yang meritwit, menyukai, dan membalas kicauan kita. Artinya, interaksi kita dan orang lain terangkum dengan baik di sini. Bagi para pengelola brand, kolom ini pasti sangat berguna untuk menentukan jenis twit apa yang kemudian akan diposting di kemudian hari.
Engagement 1

Engagement 2
Jika ingin mengetahui lebih jauh bagaimana kinerja akun setiap bulannya, silakan klik "home". Di sana, kita kan melihat rangkuman kinerja akun setiap bulannya. Pada bagian ini, selain top tweet, ada juga top mention dan top follower. Jangan lupa juga melihat statistik jumlah cuitan hingga follower baru kita pada bagian kanan. Tentu hal ini penting sekali bagi siapapun yang mengelola akun sebuah brand atau buzzer. Mention teratas dan follower teratas bisa dijadikan sebagai sebuah tolok ukur bagaimana kinerja akun dalam sebulan tersebut. 
Rangkuman Sebulan
Untuk followers, klik "audiences" dan lihat perkembangan follower serta demografi mereka. Yang bagi saya menarik adalah disajikannya kolom interes pada bagian ini. Kita bisa melihat apa yang diminati oleh para follower akun kita. Ini juga tentu saja penting untuk mendapatkan impresi yang baik. Sebab apa jadinya jika 80% follower suka musik tapi kita jejali mereka dengan cuitan tentang pertanian? 
Kolom Interes (Minat) Follower
Terakhir yang cukup menarik dari alat analisis bawaan Twitter ini adalah tentang "event" atau kegiatan yang menarik. Kolom event ini berisi tentang kegiatan-kegiatan dari berbagai bidang (tema), berbagai lokasi, dan waktu tertentu. Sayangnya, lokasi Indonesia belum tercantum di sana. Padahal, bagi para buzzer tentu hal ini lumayan membantu untuk menambah impresi cuitan mereka. Semoga saja, pihak Twitter di kemudian hari akan mengakomodasi para pecinta Twitter asal Indonesia dengan memasukkan negara kita ke kolom lokasi.
Kolom Event
Semua data statistik yang disajikan oleh Twitter Analitik ini tentu saja kian memanjakan kita sebagai pemilik akun, bahkan bagi perseorangan seperti saya sekalipun. Kini kita tidak perlu lagi menganalisis kinerja akun Twitter kita di aplikasi pihak ketiga. Bagi para pemilik brand, ada fasilitas berbayar yang bisa membuat akun tersebut kian baik kinerjanya. Untuk yang satu itu, silakan klik artikel saya di sini. 

Selamat memanfaatkan Twitter Analitis wahai para pengelola brand dan buzzer!

0 comments:

Ngaradinan Bayi di Gehol: Ritual Bertujuan Mulia yang Kian Hilang

9:30:00 AM Unknown 0 Comments


Menyambut kelahiran bayi bagi masyarakat Gehol tidaklah sesederhana masyarakat modern. Banyak rangkaian ritual magis yang dilakukan agar anak-anak yang lahir kemudian menjadi manusia yang luhur secara budi dan akal. Salah satu ritual yang dahulu wajib dilakukan adalah ngaradinan.

Ngaradinan sendiri memiliki kata dasar radin. Ini adalah kata yang termasuk arkaik atau kuno dan kini jarang digunakan lagi. Arti radin bisa ditelusuri dari sebuah kalimat yang ada dalam naskah kuno yang berbunyi, "caang radin di sarira". Kalimat tersebut jika diterjemahkan secara konteks maka akan muncul arti "jiwa yang terang-benderang".

Jika dikonotasikan ke dalam simbol-simbol kehidupan, maka kata terang tentu saja berkonotasi positif. Pelaksanaan ritual ngaradinan bisa dimaknai sebagai sebuah usaha dari orang tua agar sang bayi memiliki kehidupan yang baik. Kehidupan yang baik akan bisa terlaksana jika sang bayi memiliki jiwa yang bersih. Kebersihan jiwa inilah tujuan utama diadakannya ritual ngaradinan

Jangan dikira bahwa warga Gehol jaman dahulu yang melakukan ritual ini tidak memikirkan kehidupan yang akan tiba sesudah kematian datang. Ngaradinan sendiri merupakan salah satu jenis ritual magis putih atau bertujuan baik. Dalam sebuah naskah Sunda bernama Sewaka Darma, tujuan ritual yang dilakukan dengan mengalungi leher dan menggelangi kaki dan tangan dengan benang putih ini bertujuan agar sang bayi kelak menjadi manusia dengan pendirian kuat.

Makna mengikat tali pada tangan, kaki, dan leher adalah agar sang anak mampu mengendalikan tangan, kaki, penglihatan, penciuman, dan pendengaran saat dewasa nanti. Anak juga diharapkan mampu mengendalikan lisannya dari ucapan buruk sehingga hidup mereka bahagia tidak hanya di dunia yang fana ini, namun juga kelak di alam keabadian atau akhirat. Sebuah tujuan yang religius dan mulia namun karena minimnya kemampuan masyarakat modern sering kali hal ini dianggap ritual sesat.

Dalam pandangan masyarakat Gehol, kebaikan dalam menjalani hidup merupakan sebuah keniscayaan. Karena menjalani hidup dengan penuh kebaikan merupakan jalan yang paling sahih ketika seseorang kelak kembali kepada sang pemilik. Tidak mungkin seseorang akan bisa kembali kepada Tuhan yang menciptakannya jika laku lampah yang dijalani tidak sesuai dengan tuntunannya.

Hingga sebelum pergantian milenium, ritual ngaradinan masih akrab dengan masyarakat Gehol. Salah satu buktinya adalah ketika seorang anak nakal, maka biasanya keluar ucapak "jiga nu teu diradinan" dari orang-orang yang lebih tua. Kalimat tersebut secara harfiah berarti "kok kamu seperti belum pernah diradinan", artinya si anak menunjukkan perilaku yang tidak atau belum sesuai dengan tuntunan kebaikan yang diajarkan.

Kini, ngaradinan  sudah sangat jarang ditemui. Salah satunya adalah karena proses kelahiran bayi kini menggunakan jasa bidan atau dokter. Tentu saja, masyarakat modern - demikian kita mengklaim kita sendiri - tak membutuhkan segala macam ritual dalam menyambut kelahiran bayi. Bagi kita sekarang, cukuplah bayi diberi asupan gizi yang baik, disuruh ngaji, dan diberikan sekolah yang baik. Maka, jangan heran banyak anak-anak modern yang kemudian gagap menghadapi kehidupan yang keras.

Selain tuntutan modernitas, pandangan tokoh agama yang sering mengecap segala sesuatu dengan sebutan haram, kafir, dan musyrik sering kali membuat warga takut melakukan ritual. Padahal jika kita kaji, banyak nilai-nilai luhur yang bisa diambil dari ritual-ritual jaman dahulu asal kita mau mempelajarinya. Bukankah terbukti saat ini banyak kerusakan alam dan laku lampah manusia yang salah satunya adalah terlalu menyepelekan segala nasihat orang-orang jaman dahulu. Celakanya, banyak nasihat-nasihat yang dibungkus dengan ritual sehingga semuanya dianggap sebagai perilaku yang melanggar ajaran agama.

Jadi, sudahkah kalian diradinan wahai generasi masa kini?






0 comments:

Menguji Ketahanan Aparat Desa dari Godaan Dana Desa

9:35:00 AM Unknown 0 Comments

Setelah menuangkan keresahan masyarakat Gehol yang bertanya-tanya tentang berapa besaran dana desa yang dikucurkan pemerintah di artikel sebelumnya berjudul Setahun Lebih Kades Gehol: Mana Dana Desa?, datanglah sebuah kabar menggembirakan. Beredar daftar besaran dana desa di wilayah Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes.

Meski bukan pemerintahan desa yang mengabarkan hal tersebut, tentu hal ini sedikit menjadi angin segar bagi masyarakat di desa Sindangwangi. Mengetahui besaran dana yang turun bisa dijadikan tolok ukur perkembangan pembangunan. Jika besaran dana tersebut benar adanya, maka masyarakat akan dengan mudah menilai kinerja aparatur pemerintahan desa dalam memanfaatkannya.

Berdasarkan daftar yang beredar di media sosial, dana desa untuk Desa Sindangwangi sendiri mencapai Rp840.706.000, sebuah angka fantastis untuk ukuran sebuah desa. Angka ini tentu saja nyaris tak dapat dimiliki oleh sebagian besar warga Gehol meskipun telah bekerja seumur hidup mereka. Karena jumlah dana yang super jumbo tersebut, maka sudah seharusnya mata para penduduk desa waspada layaknya mata seekor elang untuk mengawasinya.

Memang saat ini sudah ada pendamping desa yang diharapkan bisa menjadi jembatan bagi aparatur desa yang belum terbiasa mengelola dana besar termasuk dalam pembukuannya. Meski demikian, masih terbuka peluang terjadinya penyelewengan dari dana yang besar tersebut. Dalam pengelolaan uang yang berlimpah, kewaspadaan dan kecurigaan wajib didahulukan. Sebab sudah hukum alam bahwa ketika ada kesempatan, seseorang yang tak berniat jahat pun bisa terjerembab.

Selain mengawasi pemakaian dananya, warga desa juga bisa berpartisipasi dalam banyak hal terkait pemanfaatan dana yang melimpah tersebut. Sudah bukan jamannya jika hanya pemerintahan desa yang dianggap berhak mengelola dana. Warga desa pun berhak mendapatkan kesempatan untuk ikut mengelola dana tersebut sepanjang demi kemaslahatan bersama. Tentu saja, ada koridor-koridor hukum dan aturan yang harus ditaati dan dijalankan bersama.

Peran pihak-pihak lain dalam mengelola dana desa memang penting agar tujuan mulia dari pengucuran dana tersebut bisa tercapai. Sebagaimana kita tahu bahwa selama ini pembangunan di negara ini terkesan dari atas ke bawah, bukan sebaliknya. Selama ini, kota seolah mendapat hak-hak istimewa dalam mengembangkan wilayahnya sementara desa seolah-olah diisolasi dengan kegiatan pembangunan yang ala kadarnya. Ditambah dengan tidak kreatifnya aparatur desa dalam mencari sumber-sumber lain dan dalam pembangunan itu sendiri, maka desa seolah-olah hanya dijadikan bantalan semata.

Kini, dana besar sudah ditangan para pengelola desa sehinga sudah tidak ada alasan lagi bila sebuah desa memiliki infrastruktur tertinggal. Aparatur desa juga tidak bisa berkelit tak ada dana saat ada warganya yang membutuhkan. Yang pasti, semoga besaran dana desa tidak membuat para pengelolanya gelap mata.

Selamat mengelola dana desa para Kades, semoga selamat sampat akhir jabatan!

0 comments:

Hantu Bergaun Perak (2)

10:45:00 AM Unknown 0 Comments

Teman satu divisiku yang tergesa-gesa masuk ke dalam toilet dan menimbulkan suara nyaring pada pintu kamar mandi telah masuk ke dalam toilet di sebelahku. Sepi kemudian menguasai toilet hingga ada suara air mengguyur hajat di sampingku. Kiranya temanku yang kebelet tadi sudah membuang semua beban dari perutnya.

Aku sendiri yang duduk di toilet bukan karena hendak membuang hajat sengaja menunggu temanku keluar lebih dahulu. Memang tak lama kemudian pintu toilet di samping bergerak membuka dan sesosok tubuh keluar dari sana. Kupikir kesendirianku akan bermula lagi.

Srekkk ...
Duk ... duk ... duk ...

Namun betapa kagetnya aku saat mendengar suara yang biasa menyapaku tersebut. Dengan segera aku merapikan celanaku dan pakaianku. Aku berdiri dan segera kubuka pintu toilet tempatku pagi ini terpekur sambil memikirkan seberapa parah kondisi kantorku saat ini. 

Sebelum kubuka lebar, sejenak kuintip kondisi di luar dari celah pintu yang sedikit kubuka. 

Srekkkk ...

Kembali suara itu terdengar dan kilatan perak berkilau menerpa sudut mataku. Aku segera memburu asal kilatan tersebut sembari membuka pintu toilet dengan segera. 

Brukkkk ...

Saking tergesanya aku membuka toilet, keseimbanganku limbung sehingga aku terjatuh. Lalu kulihat perempuan bergaun perak tersebut melayang menyambar ke arahku yang saat itu telentang tak berdaya. Aku hanya bisa teriak melihat wajah yang tertutupi rambut terurai panjang tersebut. Gaun panjangnya yang berwarna perak kemudian seolah hendak menimpa wajahku. Kututup wajahku dengan kedua tanganku karena tak sanggup membayangkan tubuh perempuan yang melayang dalam kecepatan tinggi tersebut menimpa tubuhku. 

 ***
 

Sunyi menguasai diriku yang sedang memeriksa lamat-lamat suara yang ada di sekitarku. Banyak gumaman yang menyebut-nyebut namaku. Ingin sekali kusahuti gumanan tersebut namun entah kenapa bayangan perempuan bergaun perak yang sedang berdiri di ujung kakiku selalu mengisyaratkan agar aku jangan bersuara. Bahkan, saat hendak menoleh ke arah gumaman pun, perempuan itu selalu melarangku dengan memberikan gestur tubuh berupa gelengan kepala. 

"Ayah ... ayah .... Kenapa ayah tidurnya lama banget Ma?" ujar Weda ke arah istriku yang menunjukkan wajah kebingungan sambil menggandeng Dya. 

Aku berusaha memberikan senyuman kepada anak dan istriku untuk memberi tanda bahwa aku baik-baik saja. Sayangnya, kembali perempuan yang hingga kini tak mau menunjukkan wajahnya itu kembali menggeleng. Aku pun kembali memasang wajah tanpa ekspresi demi melihat hal itu. 

Aku kembali tenggelam dalam sunyi menikmati kibaran gaun perak yang dipakai perempuan yang setia berdiri di ujung kakiku menungguku. Kini, perempuan itu menghadap jendela sehingga aku berpikir bisa sedikit memberi reaksi pada gumaman yang ada di sekitarku. 

Kulihat Weda dan Dya masih bergelayut manja pada istriku yang sedang bersenandung membacakan ayat-ayat suci. Demi melihat hal tersebut akupun tersenyum dan berusaha menyapa mereka.

"Ayah sehat sayang, kalian sungguh baik mau menemani ayah di toilet" kataku sembari sedikit terkikik. 

"Alhamdulillah kamu sudah sadar," kata istriku, "Seminggu lebih kamu pingsan sejak terjatuh di toilet kantor."

Aku pun tertawa terbahak-bahak mendengar penjelasan istriku yang tak masuk akal tersebut. Di ujung kakiku, kulihat perempuan bergaun perak kembali memutar badannya menghadap ke arahku. Tangannya terjulur seolah mengajakku pergi. 

"Ayah ... Ayo maen berantem-beranteman," kata Weda dan Dya. Tangan mereka meraih kedua tanganku yang terjulur hendak meraih tangan perempuan bergaun perak.

Kekecewaaan besar sepertinya amat dirasakan oleh perempuan bergaun perak di ujung kakiku. Perlahan-lahan, ia bergerak menjauh dari ranjang tempatku tidur. Sekuat tenaga aku mencoba melepaskan tangan anak-anakku namun mendadak aku seperti lumpuh. Gumaman lantunan ayat suci dari mulut istriku sepertinya kian memperlebar jarak antara aku dan perempuan yang kini hendak memberi tahu bentuk wajahnya tersebut.

Perlahan sekali perempuan itu mengangkat wajahnya dan menyibakkan rambutnya yang sangat panjang itu. Kening dan matanya kemudian muncul membuat pupil mataku kian membesar. Kemudian seluruh wajahnya terlihat jelas meski kini ia melayang menjauhiku dan kian dekat ke jendela. Kulihat dengan seksama seraut wajah dengan jidat bersih, mata bening, pipi tirus, dan bibir tipis namun pucat itu. Meski kian menjauh dan perlahan samar karena munculnya cahaya dari jendela namun keseluruhan bentuknya tetap kuingat.

***
Duk ... duk ... duk ...

Suara tersebut datang dari Weda dan Dya yang sedang bermain "engkle" di teras. Mereka telah terlebih dahulu membuat bentuk kotak-kotak yang diberi nomor satu hingga sepuluh. Jika kuperhatikan, bentuknya menyerupai seseorang dengan kepalanya memakai kopiah. 

Aku sendiri sedang menyeruput kopi buatan istriku di ruang kerjaku. Sudah seminggu aku di rumah sejak aku sadar dari tidur panjang ditemani perempuan bergaun perak. Kulihat kedua anakku yang sedang meloncat-loncat di kotal-kotak permainan "engkle" yang sedang mereka mainkan. Kulihat kepala "engkle" yang dilempar "gaco" oleh Weda seperti menggeleng.

Kukerjapkan mata demi melihat hal yang mustahil tersebut. Kulihat gelengan kepala "engkle" semakin sering dan serius seolah minta dibebaskan. Namun injakan yang dilakukan Weda kemudian menghentikan gelengan tersebut. 

Lalu sunyi dan damain menyelubungi hatiku. Kedua anakku segera beralih padaku setelah mereka bosan meloncat-loncat di kotak permainan "engkle". Dya kemudian menghapus kotak-kotak tersebut yang kulihat tak berdaya meski dengan sekuat tenaga memberi kode padaku agar aku mencegah apa yang dilakukan Dya padanya. 

Lalu semua keriuhan dalam hatiku hilang demi melihat teras yang kembali bersih. 

(Tamat)

0 comments: